Sunday 10 March 2019

NHW#6 BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL

Di minggu keenam kelas Matrikulasi ini, aku mendapatkan materi 
"Ibu Manajer Keluarga Handal"


Materi keenam ini beserta cemilannya lagi lagi amat sangat ngena buat ku. Membuat aku merenung dan bertanya pada diriku sendiri

"Peran apa yang sebenarnya sedang ku jalani? Sudah profesional kah aku dalam mengatur keluarga? dan Apakah aku sudah mampu mencapai level manajer atau masih saja di level staff?"

Setelah mendapatkan materi ini, aku merasa amat sangat harus memulai belajar untuk menurunkan standar.

Ya selama ini aku termasuk seorang ibu yang suka uring-uringan jika terjadi suatu hal yang diluar rencanaku, Sehingga tidak jarang aku merasa stress menjadi seorang ibu.

Jadi ku putuskan mulai saat ini aku harus segera beralih dari Perfect Mother menjadi Happy Mother. bismillah....


Dan langkah pertama yang aku lakukan adalah dengan memulai mengerjakan NHW#6 agar ilmu yang telah aku dapatkan tidak menguap begitu saja hehe.

1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

Setelah melakukan observasi terhadap rutinitasku selama menjadi seorang ibu, maka 3 aktivitas yang aku anggap paling penting adalah sebagai berikut:

  • Beribadah - merupakan aktivitas yang paling penting dan utama bagi seluruh manusia di muka bumi ini bukan hanya bagi seorang ibu. Karena memang manusia Allah ciptakan untuk beribadah kepadaNya, sebagaimana yang tercantum dalam surat Adz Dzariyat (56) "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku". Dan segala hal baik yang kita lakukan bila diniatkan karena Allah Ta'ala juga bisa bernilai ibadah. Jadi ibadah bukan hanya solat, puasa, zakat dan haji saja. Kita bisa beribadah dimana pun kapan pun dan dalam kondisi apa pun.

  • Mengurus Keluarga (suami & anak) - Sebagai seorang ibu tentu saja suami & anak menjadi prioritas utamanya. Yang aku maksud dengan mengurus keluarga adalah menyediakan serta menyiapkan segala keperluan suami & anak seperti makanan sehat nan bergizi, pakaian yang wangi serta rapi, rumah yang bersih nan nyaman serta menjadi partner bermain dan belajar yang mengasyikan

  • Meng-upgrade Kualitas Diri - Sebagai seorang ibu dengan banyak kesibukan entah itu di ranah domestik maupun ranah publik jangan sampai membuat kita lupa meng-upgrade kualitas diri. Untuk bisa mencapai level manajer handal butuh usaha untuk memantaskan diri. Dan yang aku maksud dengan mengupgrade kualitas diri meliputi kegiatan membaca buku bergizi (parenting, agama, biografi orang sukses, bisnis, dllnya), belajar di kelas Matrikulasi IIP, mendatangi kajian atau minimal mendengar kajian di youtube atau akun dakwah di media sosial.

Lalu, 3 aktivitas yang menurutku paling tidak penting, meliputi:
  • Berselancar di Media Sosial - berawal dari keisengan membuka media sosial dengan dalih membunuh rasa penat, eh nyatanya malah jadi keasikan terus scroll media sosial, entah itu melihat status teman-teman, atau membuka highlight berita seleb yang berujung kepo dan tidak terasa waktu sudah banyak terbuang sia-sia hanya untuk berselancar di media sosial yang harusnya bisa digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih berfaedah & produktif lainnya.

  • Berselancar di Marketplace - ibu - ibu millenial pasti lah akrab banget sama yang namanya marketplace ya termasuk aku hihihi, nah seringnya nih niat awal cuma mau beli A misalkan, eh malah keterusan liat produk-produk lain karena tergoda dengan tulisan SALE hahahah, apalagi kalo pas event Harbolnas duududuu sulit banget rasanya kalo cuma sekejap buka marketplace yakan. Alhasil banyak pekerjaan yang ketumpuk gegara asyik mantengin diskon di marketplace.

  • Chatting Hal - Hal Tidak Penting di WA Group - semenjak tahun lalu sih sebenernya aku sudah sangat selektif untuk WA Group yang aku ikuti. Aku hanya mengikuti group yang sekiranya bermanfaat buat aku, pokoknya yang berdampak positif aja lah yang aku ikuti. Kalau untuk group - group yang menurutku isinya hanya kebanyakan ghibah nya sudah aku tinggalkan. Tapi, gak jarang aku tuh suka penasaran sama isi chat di group yang keliatannya seru nih, aku baca terus ikutan nimbrung dan akhirnya keterusan deh sampai membuang banyak waktu yang harusnya bisa aku gunakan lebih efektif.
Setelah aku evaluasi, hmm sepertinya waktuku selama ini masih imbang alias fifty fifty antara kegiatan yang penting dan tidak penting. Padahal seharusnya banyak waktuku dihabiskan untuk kegiatan yang penting saja.
That's why, untuk bisa menjadikan 3 aktivitas penting memiliki porsi yang lebih besar di dalam keseharianku, maka aku harus bisa menjadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari, 
Dengan menjadikannya sebagai aktivitas dinamis, maka bisa memperbanyak jam terbang peran hidup diriku. Aku pun harus rajin menengok NHW - NHW sebelumnya nih agar selaras mencapai tujuan.

2. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time 

"Misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut. Supaya hari itu gak berantakan maka jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda."

Sudah beberapa minggu ini aku mengalami perubahan keseharian, yang tadinya aku dirumah ada Mama yang setiap hari memasak untuk seisi rumah termasuk aku, suamiku dan anakku. Nah sudah hampir 2 minggu ini aku harus memasak kembali untuk suami & anakku, Yang dimana aku harus mengubah lagi jadwal keseharian ku.

Aku memutuskan untuk melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu dan mengepel di pagi hari sebelum Shafiyah bangun. Karena yang sudah - sudah aku kesulitan sekali untuk bisa mengerjakan pekerjaan tersebut jika Shafiyah sudah bangun karena Shafiyah ini sedang ada di fase senang mengeksplore semua ruangan dirumah, belum lagi aku harus stand by mengawasi Shafiyah jikalau dia mau mengeksplore bagian tangga. Ditambah jam tidur Shafiyah yang sudah jauh berkurang. 

Jadilah bismillah aku memutuskan pukul 03.30 - 06.00 sebagai jam pekerjaan domestik. Jadwal ini harus aku patuhi jika aku tidak mau kelimpungan di siang hari. Jadi kalaupun Shafiyah tidur atau kondisinya bisa ditinggal beraktivitas, aku bisa fokus menyicil mengerjakan NHW, upload buku baru di online shop ku, membaca buku bergizi atau menyimak kajian online. Dan aku pun juga bisa lebih santai, dan tidak uring - uringan sehingga emosi ku pun bisa lebih terkontrol saat Shafiyah melakukan hal - hal yang menyebalkan menurutku hehe.


3. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan

Berikut jadwal harian ku yang aku buat agar keseharian ku lebih teratur, dan sebagai ikhtiar memantaskan diri mencapai level Ibu Manajer Keluarga Handal 

note:
-jadwal berlaku Senin - Jumat, Sabtu & Ahad menyesuaikan
-persiapkan bahan masakan malam hari sebelumnya
-piring kotor dicuci setelah makan
-menyetrika 2x seminggu, jika kondisi tidak sanggup ya gunakan jasa laundry
-mencuci pakaian 3x dalam seminggu


Seperti yang sudah kujelaskan di atas, aku sudah menentukan fixed schedule dari jam 03.30 - 06.00, di luar jam itu (jam 06.00 - 18.00) adalah jadwal dinamis. Selain fokus pada Shafiyah, pada jam 6 pagi hingga jam 6 malam aku gunakan untuk memperbanyak jam terbang alias meningkatkan peran diri. Jam 6 malam hingga 9 malam saatnya menjalankan program bersama anak dan suami. 
Lalu setelah jam 9 malam, saat anak sudah tidur, aku biasanya melakukan pekerjaan rumah yang belum selesai, misalnya menyiapkan bahan makanan yang akan dimasak esok hari, menyiapkan pakaian kerja suami yang akan dipakai esok hari.

Jadwal yang aku buat ini, akan aku amati selama satu minggu pertama, jika tidak terlaksana dengan baik, maka akan segera kurevisi. Namun jika bisa aku patuhi, aku akan sangat berupaya untuk menjalankannya hingga tiga bulan ke depan agar menjadi kebiasaan baru untuk hidup yang lebih efektif dan profesional.

Jujur aku tidak ingin menjadi super woman yang bisa menjalankan semuanya dalam satu waktu. Aku hanya wanita biasa yang juga bisa penat, butuh me time dan kesempatan untuk aktualisasi diri di luar pekerjaan domestik. Untuk itu aku berusaha untuk melakukan upaya terbaikku dengan lebih disiplin menjalankan jadwal harian ini. 
Bismillah...

No comments:

Post a Comment