Bunda Sebagai Agen Perubahan
Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena “mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
“MISI SPESIFIK HIDUP KITA"
Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.
Karena sejatinya amalan-amalan yang dicintai adalah amalan yang langgeng ( terus menerus) walaupun sedikit.
Kalau di Jepang mereka mengenal pola kaizen ( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.
START FROM THE EMPHATY
Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat
KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.
********************************
NHW #9 Bunda Sebagai Agen Perubahan
Rumus yang kita pakai :
PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.
Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.
Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:
Selamat menjadi agen perubahan karena
Everyone is a Changemaker (Setiap orang adalah agen perubahan)
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
****************************
Jawaban NHW #9
Pada materi demi materi yang aku dapatkan selama mengikuti kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional ada satu hal yang dapat aku tarik untuk dijadikan pelajaran bahwa setiap manusia di muka bumi ini memiliki MISI SPESIFIK HIDUP sesuai dengan peran, minat, bakat, potensi, passion serta ketertarikannya masing-masing. Selanjutnya tinggal bagaimana kita menggunakan semua potensi yang dimiliki demi melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Melalui NHW - NHW sebelumnya pula aku diajak untuk menyelami lebih dalam lagi diriku sendiri, untuk menemukan siapa aku sebenarnya, mengapa Allah menciptakan aku di dunia ini, apa bakat serta potensi yang aku miliki, dan untuk apa serta kemana akan aku gunakan bakat dan potensi tersebut.
Kemudian di NHW #9 ini aku diajak untuk mampu mengembangkan segala potensi yang sudah Allah berikan agar manfaatnya tidak hanya bisa dirasakan diriku sendiri namun juga oleh orang lain (masyarakat).
Misi Spesifik hidupku adalah "Menjadi Ibu Profesional yang dapat memberi manfaat serta pengaruh baik untuk orang-orang sekitar"
Bismillah...Semoga Allah ridho
Sedikit bercerita, aku bisa dibilang tidak memiliki bayangan apalagi persiapan untuk menjadi seorang ibu. Dulu aku berpikir setiap wanita memang sudah kodratnya akan menjadi seorang ibu yang otomatis pasti bisa menjadi ibu tanpa perlu banyak belajar serta persiapan. Tapi nyatanya tidak seperti itu, sungguh diperlukan banyak ilmu serta persiapan untuk bisa menjadi seorang ibu yang baik terlebih menjadi seorang Ibu Profesional.
Sedihnya ternyata di sekitarku masih sangat minim kesadaran betapa pentingnya mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua khususnya menjadi ibu. Alhasil banyak ku temui para ibu yang hanya sekedar menggugurkan kewajibannya saja sebagai ibu tanpa menikmati tiap proses dari kegiatan-kegiatan yang dijalaninya setiap hari, belum lagi pola pengasuhan, pendidikan serta perawatan anak yang dilakukan hanya berdasarkan apa kata orangtuanya dulu atau apa yang orangtuanya dulu lakukan tanpa mencari tau lagi sumber ilmunya. Jadi aku berharap mampu memutus mata rantai ini di keluargaku terlebih dahulu lalu terjun ke masyarakat untuk membagikan ilmu serta pengalaman dan wawasan yang aku punya, lalu sama-sama belajar, saling merangkul untuk menuju perubahan menjadi Ibu terbaik bagi anak-anak kita. Aamiin